Mengkultuskan Seorang Tokoh dari Perspektif Kepentingan

Oleh: Assistant Prof.MMMHS/ Hersit, S.H., M.H

 

Bangsa ini kadang suka mengkultuskan seorang tokoh apalagi berada pada lingkaran kekuasaan, suka mengagungkannya, memuji-muji kepemimpinan merakyat dekat dengan masyarakat pokok luar biasa sebagian besar memang itu sudah sifat manusia dan dibenarkan serta diamiinkan tanpa meneliti mempelajari itu Tokoh dan latar belakangnya itu memang sudah terbiasa di negeri ini seperti seorang Presiden sekalipun disanjung dipuja dan dipuji giliran ada kesalahan nya tidak segan-segan men-just-nya habis-habisan memang tentu punya alasan-alasan tertentu patut dapat diduga bla bla bla tapi menurut hemat saya perlu juga berita-berita berombang ada baik seorang Tokoh sekelas negarawan sekalipun untuk menanggapi suara-suara miring tersebut demi harga diri dari seorang Tokoh itu sendiri barangkali jika ditanggapi bisa melebar dan membias kemana-mana tidak ada habis-habis lebih baik didiamkan saja sampai kapan bisa itu berakhir dan berhenti kata Pakar Hukum Pidana, pengajar Hukum Pidana, Hukum Acara Pidana dan Kriminologi serta Pendidikan  Praktek Kemahiran Pidana dari Fakultas Hukum & Sosial Universitas Mathla’ul Anwar Banten (Unma Banten) ini diminta seputar permasalahan diatas sebagai pencerahan buat masyarakat juga.

 

Bangsa yang besar mestinya harus taat hukum dan perundang-undangan harus menghargai hukum yang berlaku di negeri ini, lebih lanjut.kata Wakil Sekretaris Jenderal DPN PERADI Bidang Hukum & Perundang-undangan ini, mungkin masyarakat atau sebagian besar melihat ada yang patut diduga ada ketidakberesan hukum sebagai implementasi pada kasus-kasus tertentu bisa jadi hanya dari sudut pandang politis kadang tidak lancar itu bisa terjadi bahkan jika terjadi dan patut diduga ada suara-suara miring implementasi penegakan hukum tidak berjalan bahkan bisa berbelok pada kiri dan kanan itulah bentuk strategi politik untuk mempertahankan kekuasaan berlanjut kata Dosen Terbang Pendidikan Khusus Profesi Advokat ( PKPA ) putra kelahiran Batang Toru, Kota Tambang Emas ini yang sudah melanglang buana di dunia Akademisi telah mengabdi atau mengajar di PTN dan PTS kerjasama dengan DPN PERADI dan DPC PERADI se Indonesia, dikenal rajin menulis Artikel dijuluki 1000 Artikel lepas meskipun keterbatasan narasinya minimal bertepat guna buat masyarakat dan bangsa ini.

 

Lebih lanjut mari kita bangun bangsa ini sesuai dengan bidang kita atau profesi kita masing-masing boleh berbicara atau mengkritisi persoalan bangsa tapi hendaknya disampaikan dengan beretika dan bermartabat jangan sampai menimbulkan fitnah kata pada media ini, kritik hendak sifat “Konstruktif” tidak menimbulkan “Kebencian” sesama anak bangsa, seraya berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, persoalan bangsa ini dapat diatasi diberi kesempatan kepada Presiden Prabowo untuk memimpin bangsa dan pemerintahan ini, kepada adik-adik mahasiswa memang harus kritis selalu tapi jangan anarkis, bersuara menyampaikan pendapat dibenarkan oleh Undang-Undang, karena di pundak kalianlah masa depan bangsa ini, semoga bermanfaat, salam perjuangan untuk menuju Indonesia di Tahun Emas 2045 kedepan Jayalah bangsa ini, tetap salam hormat para bapak-bapak pendiri bangsa ini merdeka…merdeka..

Merdeka !!!

.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *