Seniman Yos Suprapto harus menelan pil pahit, karya lukisan yang seharusnya dipamerkan di Galeri Nasional pada 20 Desember 2024 – 19 Januari 2025 Dibatalkan.
Ini karena lima dari 36 lukisan Yos Suprapto harus diturunkan dari pameran bertajuk Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan
Sosok mirip Joko Widodo digambarkan dengan berbagai peran seperti memberi makan orang kaya, memberi makan anjing, sampai membawa sapi ke istana. Sejumlah pihak seperti Mahfud MD sampai sosiolog Okky Madasari mengecam batalnya pameran tersebut.
“Pameran lukisan Yos Suprapto (YS) batal dilaksanakan. Alasannya krn YS menolak permintaan kurator Galeri Nasional (GN) utk. mencopot 5 dari 30 lukisan karyanya yg sdh disiapkan sejak setahun. GN bilang menunda krn alasan teknis tapi praktisnya membatalkan. Lukisan adalah ekspresi,” kata Mahfud MD eks Menteri Jokowi tersebut.
Klarifikasi Galeri Nasional
Menurut Jarot, penundaan diambil setelah mempertimbangkan faktor teknis, yakni mundurnya kurator pameran, Suwarno Wisetrotomo, akibat ketidaksepakatan antara kurator dan seniman mengenai karya-karya yang akan dipamerkan.
“Rencana Pameran Tunggal Yos Suprapto telah disetujui sejak 2023 dan direncanakan dengan tema awal ‘BANGKIT!’. Pameran ini bertujuan untuk menyajikan karya seni lukis dan instalasi dari Yos Suprapto, dengan fokus pada tema kedaulatan pangan dan budaya agraris Indonesia,” tulis Jarot melalui siaran pers diterima.
Setelah melalui proses seleksi dan evaluasi kuratorial, Jarot mengatakan tema pameran dipertegas dengan tajuk ‘Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan’. Tema kurasi ini ditetapkan karena disepakati mencerminkan pesan besar pembangunan dan kerja pemerintahan saat ini.
Namun dalam proses penataan karya-karya Yos Suprapto di area tata pamer, lanjut Jarot, terdapat beberapa karya yang ditampilkan tanpa melalui persetujuan dan kesepakatan antara seniman dan kurator pameran terlebih dahulu.
Diketahui, karya-karya ini merupakan inisiatif pribadi dari seniman untuk turut serta dalam pameran.
“Setelah melalui proses evaluasi oleh kurator pameran, karya-karya tersebut dianggap tidak sesuai dengan tema kurasi yang telah ditetapkan. Meskipun proses mediasi dilakukan, tidak tercapai kesepakatan mengenai karya-karya yang akan ditampilkan,” ucap Jarot.
“Maka dari itu, berkenaan dengan hal tersebut, kurator pameran Suwarno Wisetrotomo menyatakan mundur dari tugasnya. Sebagai langkah untuk menjaga keselarasan kuratorial dan memastikan kualitas pameran, Galeri Nasional Indonesia memutuskan untuk menunda acara ini,” imbuhnya menandasi.
oleh: Sakha Rafii Ulayya