MMMHS/Hersit
RIBA, itu diartikan secara bahasa sederhana suatu perbuatan semisal meminjam uang dengan seseorang tidak melihat orang yang dipinjamkan itu dalam suasana sulit ekonomi nya dengan bunga yang cukup besar semisal 20 sd 30 persen bahkan bisa lebih ini namanya mencekik leher orang yang dipinjamkan apalagi dalam keadaan sulit dan membutuhkan nya.
RIBA, supaya saling percaya itu yang memberikan pinjaman pasti dibuat secara tertulis, penulis membelah seseorang terpidana laki dan perempuan suami isteri laki berstatus kades isterinya ASN Pemda Provinsi Banten semula bermula pinjam sekitar Rp. 600.000.000 bertahap di depan Notaris bunga berbunga bengkak menjadi 1.4 Miliar pinjaman pokok berikut bunga, tidak sanggup membayar klien saya itu akhir di LO nya ke Polsek Balaraja Tangerang diproses ditukangin polisi pasal 372 dan 378 KUHP ditahan dengan Dakwaan JPU pasal penggelapan digelar di PN Tng saya dg istri juga lawyer saya coba dalam pledoi / Nota Pembelaan saya ini kasus bukan masuk rana pidana tetapi hutang piutang rana perdata sifat “Wanprestasi” Majelis Hakim sependapat akhir bebas, JPU kebakaran jenggot JPU langsung Kasasi itu kasus jatuh ke tangan kamar Pidana meha Hakim Prof.Artidjo pertimbangan hukum tdk sependapat tetap kasus raba pidana dikatakan Prof.Artidjo perbuatan tindak pidana berlanjut, sebab klien pinjam terus pakai ikatan Notaris akhir klien kami masuk kembali tadi bebas menghirup udara itu cerita pendek bahwa “RIBA” sangat lah mencekik leher seseorang, sama hal ” lintah darat” menghisap darah seseorang neskipun ada pendapat lain untuk kepentingan bisnis dibenarkan.
Beda halnya ” MENGADU DOMBA ”
Perbuatan yang kedua ini juga berbahaya, bisa membuat ribut seseorang mengadu domba yang satu dengan yang lain nya terjadi sesuatu dia berhasil mengadu domba bahkan bisa fatal akibat nya, ada maksud-maksud tertentu agar tujuan nya tercapai.
Kedua perbuatan itu sangat dibenci oleh ALLAH SWT, termasuk perbuatan dosa dan Insya Alloh hukuman terhadap 2 perbuatan itu langsung di dunia ditunjukkan oleh-Nya.
Dengan demikian mari kita hindari perbuatan ini semoga bermanfaat tidak termasuk menggurui sesama, mohon maaf jika ada kesalahan dan kekhilafan kebenaran adalah milik ALLAH SWT.
Penulis Aktif : Ustadz.MMMHS/ HERSIT.