Ilustrasi Pencitraan
Oleh: MMMHS/Hersit
Patut diduga banyak nya Pejabat Negara Oknum dalam memberi pelayanan pada masyarakat terkesan adanya Pencitraan dalam kerja atau aktivitas agar seolah-olah masyarakat bangsa menilai kerja nya dekat dengan rakyat ; masyarakat meskipun tidak semua masih banyak juga yang benar-benar bekerja dengan tulus dan murni, rakyat / masyarakat tidaklah bodoh melihat mana itu emas dan mana itu perak.
Lebih lanjut sebagai pejabat negara yang harus mengabdi pada rakyat / masyarakat tidak perlu ada pencitraan tidak ada nilai yang didapat apalagi pahala dari perspektif agama sia-sia menjabat sebagai pejabat negara hsl seperti yang ada nanti adalah kekecewaan yang didapat jadikanlah pekerjaan dan kepercayaan yang diberikan Negara kepadamu bekerjalah dengan ikhlas dan hidupmu bakal jadi tenang dan tidak perlu terlalu banyak diekspos atau disediakan dalam mensos, bekerjalah secara profesional itu menurut saya, jadikan hidup ini untuk mengabdi dan berkarya nyata, namamu tetap dicatat dalam tinta biru bukan tinta merah, jadikan hidup dalam kesederhanaan, jangan terlalu banyak bicara atau mengumbar janji-janji belaka jauhkan dari sifat-sifat tercela tidak terpuji seperti melakukan KKN percayalah apa yang kita tanam yang baik insyaallah dapat kita petik hasilnya.
Yang dibutuhkan rakyat / masyarakat dalam kondisi ekonomi sulit seperti tidak menentu adalah perbaikan ekonomi dan kesejahteraan rakyat / masyarakat hemat anggaran tidak perlu menghambur-hamburkan anggaran yang tidak begitu penting dan vital. Semoga Pemerintahan Prabowo Subianto harus ada perbaikan dalam kabinet Merah Putih-nya bercita-cita bangsa menjadi bangsa yang sejahtera,dan jadikan hukum sebagai alat kontrol jadikan sebagai panglima bukan kekuasan.